Beberapa Macam Teh Terbaik Di Dunia


Ada berbagai macam jenis teh yang ada di dunia ini. Namun, teh hitam yang diproduksi oleh Perkebunan Kayu Aro disebut-sebut sebagai teh dengan kualitas terbaik di dunia.
Perkebunan Teh Kayu Aro sendiri pertama kali di buka oleh orang Belanda dengan nama Namblodse Venotschaaf Handle Vereniging Amsterdam (NVHVA). Perusahaan penghasil teh terbaik di dunia ini berada pada ketinggian 1600 mdpl di kaki gunung kerinci, kabupaten Kerinci propinsi Jambi dan memiliki luas lebih dari 3000 hektar. Dengan ketinggian 1.400 – 1.600 mdpl Perkebunan Teh Kayu Aro menjadi perkebunan tertinggi kedua di dunia setelah perkebunan teh Darjeling di kaki Gunung Himalaya.

Saat ini pengawasan perusahaan teh ini dibawah PT Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI), mulai dari perawatan dan pemeliharaan tanaman, pemetikan pucuk teh, pengolahan di pabrik, pengemasan hingga pengiriman.


Teh Kayu Aro memiliki aroma yang kuat. Hal itulah yang membuat teh hasil olahan perusahaan yang berada di daerah dengan slogan Sakti Alam Kerinci ini dinikmati oleh bangsawan eropa, diantaranya adalah Ratu Elizabeth dari Inggris dan Ratu Beatrix dari Belanda.
Teh Kayu Aro yang termasuk dalam teh hitam terbagi menjadi 3 grade, grade pertama merupakan teh kualitas terbaik dan khusus untuk pasar ekspor. Hal itulah yang membuat Teh Kayu Aro tak begitu populer di Indonesia karena hanya dijual di luar negeri. Sedangkan grade kedua dan ketiga digunakan sebagai bahan campuran teh-teh yang beredar di Indonesia.
Untuk produksi Teh Kayu Aro sendiri dibedakan menjadi 2 jenis teh olahan, teh ortodoks dan teh CTC. Teh ortodoks adalah jenis teh yang sering kita temui pada umumnya. Sedangkan yang kedua adalah teh dengan cara pengolahan CTC yaitu Crush-Tear-Curl, yang artinya peras-remas-kriting. Hasil akhir dari pengolahan metode CTC adalah butiran-butiran kecil seperti kristal. Teh dengan metode ini merupakan komoditi andalan untuk ekspor ke Eropa, negara Balkan, hingga Timur Tengah.

MORE INFO 
⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎


Siapa yang menyangka kalau Teh Kayu Aro di Jambi, adalah teh kualitas no. 1 di dunia? Teh Ty Poo, perusahaan Inggris produsen teh premium dunia,  yang terkenal di Inggris didirikan Sir John Jr., memakai bahan baku Teh Kayu Aro, dimana memosok produk teh ke keluarga bangsawan di Eropa. Bukan hanya itu Ratu Belanda sejak Ratu Wihelmina, Ratu Juliana hingga Ratu Beatrix adalah penikmat teh kayu aro ini. Namun sayangnya bangsa Indonesia tidak mampu atau tidak bisa merasakan nikmatnya aroma teh yang diambil dari pucuk teh pilihan, menghasilkan teh berwarna orange bening dengan rasa kental di lidah dan bertahan lama yang dihasilkan oleh dataran tinggi Kayu Aro, Kerinci - Jambi, Sumatera- Indonesia. Perusahan Teh Kayu Aro dibuka oleh perusahaan Belanda dengan nama Namblodse Venotschaaf Handle Vereniging Amsterdan (NV HVA) tahun 1925, merupakan perkebunan teh terluas di dunia setelah perkebunan teh Darjeling di kaki gunung Himalaya, dengan luas 3.020 hektar, yang rata-rata menghasilkan 80 ton daun basah per harinya. Dan uniknya lagi pengolahan Teh Kayu Aro ini, tidak berubah sejak jaman Belanda, yaitu pengolahan secara tradisional tanpa bahan pengawet dan bahan pewarna. Saat ini pengawasan perusahaan teh ini dibawah PT Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI), mulai dari perawatan dan pemeliharaan tanaman, pemetikan pucuk teh, pengolahan di pabrik, pengemasan hingga pengiriman. Kualitas Grade 1 teh ini tidak dipasarkan di Indonesia, hanya untuk perdagangan luar negeri terutama Eropa dan Amerika. Bayangkan saja harga jual pabrik $ 2,89/kg, bandingkan dengan harga satu merek yang dikemas di Inggris, dengan memakai bahan baku Teh Kayo Aro ini oleh Ty Poo diharga 1,8 Pounsteling untuk 1/4 kg, sedangkan harga di Indonesia untuk kemasan 1 box hanya berkisar Rp 3.500 saja. Kualitas grade 2 & 3 juga dipasarkan tapi tentu rasanya berbeda, bila grage 1 tanpa ampas dan serbuk, maka grage 2 & 3 dicampur daun dan batang dan tentu saja warnanya tidak orange lagi. Kualitas Grade 3 dipasarkan di Indonesia ke para produsen teh, sebagai bahan campuran dari bahan baku teh yang ada di Indonesia. Dan teh ini juga dipasarkan dalam bentuk kemasan oleh PTPN VI. Budaya minum teh ditemukan oleh Kaisar Cina Shen Nung secara tidak sengaja tahun 2737 SM, yang ternyata sudah populer di daratan Cina pada 800 SM, yang dari Cina dibawa ke Jepang oleh pendeta Budha, sehingga teh diasosiakan dengan ajaran Zen, dengan rangkaian prosesi rumit dan indah, namun nilai Zen menghilang saat menjadi kompetisi dan proses penyajian dikuasai oleh Geisha. Lalu Pangeran Ikkyu (1394-1481) mengembalikan kemurnian uparaca minum teh di Jepang. Hingga saat ini warga Tionghoa di Indonesia masih melakukan upacara minum teh sebelum Upacara Pernikahan, sebagai tanda bakti kepada orang tua. Di Eropa sendiri mulai berkenalan dengan teh pada masa ekspansi Bangsa Portugis, yang disebut "cha", awalnya melalui istri Raja Charles II, Catherine of  Braganza, memperkenalkan kebiasaan minum teh ke Inggris Raya tahun 1660, dengan ritual minum teh sore hari dengan waktu yang ketat, perkakas, tata krama dan teman sepergaulan minum teh. Di Indonesia sendiri, tidak ada upacara atau acara khusus minum teh dikalangan rakyat biasa, namun waktu jaman kolonial Belanda, "tea time" ini hanya untuk kalangan bangsawan, adalah sebagai ajang silahturahmi. Dan sekarang umumnya teh diminum pagi hari sebagai teman sarapan  atau menjelang sore hari. Lalu bagaimana bila kita ingin merasakan nikmatnya Teh Kayu Aro Grade 1? Terpaksalah kita harus membelinya di Inggris atau di Brunai dengan harga tentu sangat mahal. Ironis sekali ya...bangsa penghasil teh terbaik di dunia tapi tidak mampu menikmati produk tanaman super dari bumi alam Indonesia sendiri.


gimana udah tau kan dengan teh kayu aro, daripada pusing2 mending beli teh kayu aro di TEHKITA  aja ada banyak varian loh + ada promo buy 1 get 1.... tunggu apalagi buruan ambil promonya
⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎⬇︎


Komentar